Sabtu, 31 Desember 2011


1.   Pengertian harta lancar:
Harta lancar adalah semua harta yang diharapkan dapat dicairkan tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi.

2.   Kriteria harta lancar:
a)    Dibeli untuk dijual kembali.
b)    Memiliki nilai ekonomis.
c)    Periode perputarannya tak lebih dari satu tahun.

3.   Contoh harta lancar:
Ø Kas
Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri dari uang kertas, uang logam, dan kertas berharga yang sifatnya sama seperti uang. Kas merupakan salah satu aktiva yang paling cepat dapat dikonversikan menjadi jenis aktiva lain.

Ø Persediaan barang
Persediaan barang merupakan barang yang dibeli dengantujuan untuk dijual kembali, dengan harapan akan mendapatkan laba.

Ø Piutang
Piutang merupakan klaim atau tagihan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi.

Ø Piutang wesel
Piutang wesel merupakan piutang yang berupa perjanjian tertulis yang dikirim dari debetur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang.

Ø Perlengkapan
Perlengkapan merupakan seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran usaha, yang sifatnya habis dipakai. Misalnya, pulpen, spidol, kertas, dll.
Ø Dibayar dimuka
Dibayar dimuka merupakan hal/sesuatu yang dibayar secara langsung pada awal periode untuk jangka waktu tertentu. Ada dua pendekatan dalam pencatatan dibayar dimuka ini, yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi.
Ø Surat berharga (saham)
Surat berharga merupakan kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali.

4.    Sistem pencatatan harta lancar:
Sistem penctatan harta lancar sama dengan sistem pencatatan yang ada pada aktiva, yakni jika harta lancar bertambah maka dicatat dalam kolom debet, dan jika harta lancar berkurang maka dicatat dalam kolom kredit.

a.   Harta lancar bertambah:
1.    Arus kas dari kegiatan operasi bertambah apabila adanya (a) saldo laba, (b) penurunan nilai harta lancar, dan (c) kenaikan utang jangka pendek. Sedangkan arus kas dari kegiatan operasi berkurang disebabkan (a) saldo rugi, (b) kenaikan harta lancar dan (c) penurunan utang jangka pendek.

2.    Arus kas dari kegiatan investasi bertambah karena adanya penurunan nilai harta tetap dan  arus kas berkurang karena kenaikan harta tetap.
3.    Arus kas dari kegiatan pendanaan bertambah apabila terjadi kenaikan (a) hutang jangka panjang dan (b)  modal. Arus kas dari kegiatan pendanaan berkurang disebabkan berkurangnya (a) utang jangka panjang dan (b) modal.

4.    Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi pembelian barang dan pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.

b.Harta lancar berkurang:
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya barang dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

5. Penggunaan harta lancar yang mengakibatkan modal kerja:
Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1.    Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
2.    Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat berharga atau effek, maupun kerugian isidentil lainnya
3.    Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya Dana Pelunasan Obligasi, Dana Pensiun Pegawai, Dana Expansi ataupun dana-dana lainnya.
4.    Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja
5.    Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk seterusnya) saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva lancar.


1.   Pengertian harta lancar:
Harta lancar adalah semua harta yang diharapkan dapat dicairkan tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi.

2.   Kriteria harta lancar:
a)    Dibeli untuk dijual kembali.
b)    Memiliki nilai ekonomis.
c)    Periode perputarannya tak lebih dari satu tahun.

3.   Contoh harta lancar:
Ø Kas
Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri dari uang kertas, uang logam, dan kertas berharga yang sifatnya sama seperti uang. Kas merupakan salah satu aktiva yang paling cepat dapat dikonversikan menjadi jenis aktiva lain.

Ø Persediaan barang
Persediaan barang merupakan barang yang dibeli dengantujuan untuk dijual kembali, dengan harapan akan mendapatkan laba.

Ø Piutang
Piutang merupakan klaim atau tagihan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi.

Ø Piutang wesel
Piutang wesel merupakan piutang yang berupa perjanjian tertulis yang dikirim dari debetur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang.

Ø Perlengkapan
Perlengkapan merupakan seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran usaha, yang sifatnya habis dipakai. Misalnya, pulpen, spidol, kertas, dll.
Ø Dibayar dimuka
Dibayar dimuka merupakan hal/sesuatu yang dibayar secara langsung pada awal periode untuk jangka waktu tertentu. Ada dua pendekatan dalam pencatatan dibayar dimuka ini, yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi.
Ø Surat berharga (saham)
Surat berharga merupakan kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali.

4.    Sistem pencatatan harta lancar:
Sistem penctatan harta lancar sama dengan sistem pencatatan yang ada pada aktiva, yakni jika harta lancar bertambah maka dicatat dalam kolom debet, dan jika harta lancar berkurang maka dicatat dalam kolom kredit.

a.   Harta lancar bertambah:
1.    Arus kas dari kegiatan operasi bertambah apabila adanya (a) saldo laba, (b) penurunan nilai harta lancar, dan (c) kenaikan utang jangka pendek. Sedangkan arus kas dari kegiatan operasi berkurang disebabkan (a) saldo rugi, (b) kenaikan harta lancar dan (c) penurunan utang jangka pendek.

2.    Arus kas dari kegiatan investasi bertambah karena adanya penurunan nilai harta tetap dan  arus kas berkurang karena kenaikan harta tetap.
3.    Arus kas dari kegiatan pendanaan bertambah apabila terjadi kenaikan (a) hutang jangka panjang dan (b)  modal. Arus kas dari kegiatan pendanaan berkurang disebabkan berkurangnya (a) utang jangka panjang dan (b) modal.

4.    Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi pembelian barang dan pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.

b.Harta lancar berkurang:
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya barang dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

5. Penggunaan harta lancar yang mengakibatkan modal kerja:
Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1.    Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
2.    Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat berharga atau effek, maupun kerugian isidentil lainnya
3.    Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya Dana Pelunasan Obligasi, Dana Pensiun Pegawai, Dana Expansi ataupun dana-dana lainnya.
4.    Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja
5.    Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk seterusnya) saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva lancar.